Cerita fiksi mengenai Kota Tangerang Diangkat dari Kisah Nyata
Selama ini mungkin kita mengenal nama Pendekar Cisadane dari nama yang sudah melekat pada tim sepak bola dari Tangerang, Persita, sebagai julukan khas selain Laskar La Viola. Namun, ternyata tidak banyak yang tahu bagaimana kisah aslinya.
Cerita fiksi mengenai Kota Tangerang yang satu ini konon memang diangkat dari kisah nyata, dengan kata lain keberadaan Pangeran atau Pendekar Cisadane memang benar adanya. Pendekar Cisadane bukanlah tokoh rekaan. Ia nyata, hidup pada jaman sebelum kemerdekaan. Sama seperti Si Pitung dari Jakarta, Pendekar Cisadane adalah orang yang menggunakan kesaktiannya untuk melawan penjajahan Belanda.
Konon,Selama Pendekar Cisadane adalah orang yang melawan Ratu Siluman Buaya di bantaran sungai Cisadane. Dikisahkan bahwa dulu ada penghuni sungai Cisadane berwujud buaya yang sering mengganggu warga sekitar Cisadane. Pendekar Cisadane lah yang akhirnya berhasil mengalahkan Ratu Siluman Buaya tersebut.
“Pendekar Cisadane itu benar-benar ada. Namanya Surya. Dia lahir sekitar tahun 1930-an di Rawa Kidang, Kecamatan Sukadiri (dulu Kecamatan Mauk, red), Kabupaten Tangerang. Tapi sekali lagi banyak orang yang belum tahu Pendekar Cisadane itu,
Diketahui bahwa Surya belajar silat dari H Karim, salah satu tokoh ulama di daerah Rawa Kidang. Surya juga belajar ilmu silat Cina dari Ko Beng Hok yang tinggal di Pekayon, tidak jauh dari Rawa Kidang.
Surya alias Pendekar Cisadane dikenal sebagai sosok yang sederhana dan memiliki kepedulian tinggi pada rakyat miskin. Semasa hidupnya ia membela rakyat yang ditindas oleh Belanda, sama seperti pendekar yang lain, Surya identik dengan golok dan ilmu kanuragan yang disegani oleh musuh-musuhnya.
Hingga saat ini, tidak ada seorang pun yang tahu pasti kapan dan di mana Surya dimakamkan. Sosok Surya masih hidup dalam cerita fiksi mengenai Kota Tangerang dan nama Pangeran atau Pendekar Cisadane yang melekat dengan tim sepak bola Tangerang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar